Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 NASKAH FILM PENDEK TENTANG STUNTING


NASKAH 1

CEGAH DARI BUMIL

Opening

Langit cerah dengan cuaca panas. (kamera slow down dari langit ke atap rumah,berhenti menyorot ke teras rumah) sedang terlhat beberapa orang asyik bergosip menggunakan pakaian biasa.

Halaman Rumah di pinggir jalan raya yang ramai lalulintas.

Ibu Evi,Ibu Siti,Ibu ending asyik dan laru dalam pembicaraan mereka yang a lot. ( Ibu Siti dan Ibu Endang sedang hamil).Ibu Evi pemilik rumah dengan berjualan Bensin Eceran.

Sesaat kemudian, Seseorang Muda dengan berkendara motor Jet cold Berhenti tepat di tempat mereka ( Pemuda dengan baju rapih,lengan panjang,Kacamata , memakai tas besar di belakangnya, di lehernya menggantung ID Card Penyuluh) pemuda itu membeli bensin.

Pemuda : Bu, bensinnya Bu. Ibu Evi Meladeninya. Sementara Ibu Evi mengisi bensin motor pemuda itu, perbincangan antara ibu Siti dan Ibu Endang meraik perhatian Pemuda.

Setelah mengisi Bensin, Pemuda itu menghampiri ketiga ibu-ibu tersebut.

Pemuda : Maaf mengganggu bu, Arah Puskesmas di sini dimana ya bu?

Ibu Evi : (sambil menunjukkan arah) di situ nak, lurus saja, di pertigaan depan sana belok Kanan, sekirtar 400 Meter sebelah kiri, nah, dstu puskesmasnya.

Ibu Endang : mau apa memangnya di puskesmas Dek?

Pemuda : da penyuluhan yang harus saya hadiri bu.

Ketiga ibu2 : Ohh….(sambil mengangguk)

Pemuda : sambil melihat kandungan ibu Endang yang besar, Wah… Ibu Hamil ya?

Ibu ending : Iya dek,

Ibu Evi : yang ke 6 kalinya itu dek…sambil menahan ketawa. ( MENUNJUK PERUT IBU SITI), Ini juga habil dek…kembali menahan ketawa. Ketiganya tertawa kecil.

Pemuda : Wah, kebetulan sekali klo begitu.saya mencari ibu hamil yang mau ikut penyuluhan tentang stunting. Ada oleh-ole nya juga loh bu untuk dibawah pulang.

Ketiga ibu2 : wah… enak dong. Klo begitu boleh kami semua ikut?, 

Pemuda : Boleh.

Di Puskesmas

Setelah mengikuti penyuluhan, dengan tentengan di tangan mereka kantong plastic berisi asupan bahan makanan ibu hamil.

Ibu Siti : saya masih kurang paham yang disampaikan pemateri tadi,soalnya td sy ketiduran di belakang.heheheh.

Ibu ending : Bagaimana kalau kita temui pemuda pembaa materi td, kita bias tanyakan langsung apa itu STUNTIUNG.

Ibu Evi : setuju….

Merekapun menemui Pemuda tersebut.

Pemuda itu menjelaskan dengan detail Apa itu STUNTING. 

( naskah materi stunting di daraft lain)

Ketiga Ibu2 itu pun pulang dengan gembira membawa banyak bungkusan ole-ole asupan bahan makanan Bumil dan lainnya.


Prolog

STUNTING DAPAT DICEGAH DARI AWAL, DENGAN ASUPAN BUMIL YANG LENGKAP DAN BERGIZI. PEMERINTAH TELAH MEAGALOKASIKAN DANA UNTUK MENCEGAH STUNTING.



NASKAH 2


MULAI DARI INI


DALAM KAMAR

Suasana kamar yang biasa, sedikit berantakan. Di atas meja belajar tergeletak sebuah tas dengan mulutnya yang menganga. Sebuah buku tulis terbuka di tengahnya sebuah pulpen terdiam. Dua buku lainnya serta sebuah Handphon tergeletak. 

Beberapa saat kemudian, Handphone bergetar dan bordering keras. Sesaat itu juga Lidia masuk ke kamarnya, meraih handphone miliknya sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handunya.

Lidia : IYA, HALO, WAALAIKUM SALAM. OH..IYA, SEBENTAR LAGI SAYA MENUJU KE SANA.OK, SIAP.WAALAIKUM SALAM.

Sambil menutup telefon dan menaruh handphonenya di tempat sebelumnya.

( video selang waktu, lidia membereskan diri dan merapikan semua isi kamar dan berangkat).

DI HALAMAN RUMAH

(Bersamaan dengan music Cadas) Lidia keluar dari pintu rumahnya dengan stile kekinian, memakai kacamata monikrom, tas selempang, jeans ketat baju hitam, rompi krem, sepatu hitam both, Di mulutnya terjepit permen kaki).

(seketika music berubah/ rewpaly) Astaga…kulupai hape ku. ( bergegas masuk kembali)

DI ATAS MOTOR

Lidia mengendarai motor metiknya dengan headset putih menggantung di telinga diterpa angin.

Dari balik suara headset

“ MATERI STUNTING” Draft materi terlampir sendiri.

DI SEKOLAH

Lidia  tiba di sekolah, memarkir motor dan menemui sahabatnya yang tadi menelfonnya, yaitu Lola.

Lola : bagaimana Lid?, jadiji toh ke rumahnya Atri… wawancara tentang stunting?

Lidya : Jadilah…., tinggal kemon mami ini.

Lola : klo begitu, gass…

Mereka pun berdua berangkat berboncenan ke rumah atri untuk melakukan wawancara.


Prolog

MENCEGAH STUNTING MERUPAKAN SALAH SATU LANGKAH BESAR MENCIPTAKAN MANUSIA YANG SEHAT DAN BERKUALITAS.

GENERASI YANG HEBAT, GENERASI YANG MENCEGAH STUNTING. 



NASKAH 3 

Judul: "Stunting di Sekolah: Kecil Tapi Kocak"

INT. KELAS SEKOLAH - HARI

Empat siswa, RIAN (si pemberani), MAYA (si pintar), RIZKI (si bunglon), dan LINA (si ceria), duduk bersama di kelas. Guru, IBU SARI, memasuki kelas dengan semangat.

IBU SARI Hai anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang stunting. Penting banget, lo!

RIAN Stunting? Apaan tuh, Bu?

MAYA (stiker pintar di tangan) Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat gizi buruk. Penting banget buat dihindari.

RIZKI Bukannya kita mesti tinggi dan besar ya?

IBU SARI Betul, Rizki! Kita akan memulai kampanye anti-stunting di sekolah. Kalian harus menciptakan cara yang kreatif untuk menyampaikan pesan ini.

EXT. HALAMAN SEKOLAH - HARI

Mereka berkumpul untuk merencanakan aksi mereka.

RIAN Gimana kalau kita bikin pertunjukan boneka?

LINA Dan kita bisa pake kostum lucu biar anak-anak suka!

MAYA (stiker pintar lagi) Tapi pesan kita tetap serius, ya. Kita bisa gabungkan humor dan edukasi.

INT. AULA SEKOLAH - HARI

Mereka tampil di depan seluruh siswa dengan pertunjukan boneka yang lucu dan menghibur.

LINA (lucu, sambil menari) Jangan biarkan stunting datang, makan sayur setiap hari!

RIAN (dengan boneka) Ini boneka "Gigantus," monster stunting!

MAYA (stiker pintar lagi) Kita harus berjuang bersama melawan monster ini!

EXT. HALAMAN SEKOLAH - HARI (SETELAH PERTUNJUKAN)

Siswa-siswa tertawa dan bersemangat.

IBU SARI Kalian luar biasa! Pesan anti-stunting kalian sukses disampaikan dengan cara yang kreatif dan lucu.

MAYA Kita bisa bikin stunting jadi musuh bersama!

Mereka berempat tertawa bersama, merayakan keberhasilan mereka menyampaikan pesan serius dengan humor. Akhirnya, stunting pun kalah oleh kekuatan senyuman dan keceriaan mereka.


NASKAH 4 

Judul: "Stunting: Bayi Kecil, Teror Besar"

INT. RUMAH SAKIT - RUANGAN PERAWATAN BAYI - MALAM

Seorang DOKTER muda dan 3 PERAWAT (MAYA, RIAN, dan LINA) tengah merawat bayi-bayi kecil. Suasana terasa mencekam.

DOKTER (serius) Sesuatu yang mengerikan terjadi di kota ini. Banyak bayi yang mengalami stunting tanpa alasan yang jelas.

RIAN (dengan seram) Ini bukan sembarang stunting, kan, Dok?

MAYA (berbisik) Katanya, ada bayi yang tumbuh dengan sendirinya di tengah malam.

LINA (cemas) Bayi apa yang tumbuh sendiri? Apa... apa yang terjadi?

EXT. RUMAH SAKIT - HALAMAN MALAM

Mereka bertiga berkeliling mencari petunjuk. Mendengar suara bayi tertawa misterius.

RIAN (horor) Suara itu, dari mana?

MAYA (semarak) Apa kita lagi dikejar bayi hantu?

LINA (cemas) Atau mungkin bayi stunting yang haus perhatian?

INT. RUMAH SAKIT - RUANGAN PERAWATAN BAYI - MALAM

Mereka kembali ke ruang perawatan bayi. Bayi-bayi tiba-tiba tertawa bersama-sama.

DOKTER (menjelaskan) Ini bukan stunting biasa. Ini stunting supernatural!

RIAN (sarcastic) Jadi bayi-bayi ini mau main hantu-hantuan?

MAYA (bertanya) Apa yang kita lakukan sekarang?

LINA (tentu) Kita harus memberi mereka kasih sayang, bukan ketakutan. Jadi, bayi, siapa yang stunting di sini?

Bayi-bayi itu tertawa riang, suasana berubah menjadi ceria.

DOKTER (gembira) Ternyata, mereka hanya butuh perhatian dan nutrisi yang cukup. Terima kasih, kalian sudah menyelamatkan bayi-bayi ini dari stunting supernatural!

Mereka tertawa bersama, merayakan keberhasilan mereka menghadapi stunting yang tak biasa dengan humor dan keceriaan. Suasana horor berubah menjadi kebahagiaan.



NASKAH 5 

judul: "Cahaya Hati"


INT. RUMAH SAKIT - KAMAR PERAWATAN BAYI - PAGI

Dokter MUSLIMAH dan tiga Perawat (AMIRA, KHALID, dan FATIMA) berada di kamar perawatan bayi yang penuh dengan cahaya dan kasih sayang.

DOKTER MUSLIMAH

(dengan lembut)

Kita memiliki tanggung jawab untuk merawat cahaya-cahaya kecil ini dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan.

AMIRA

(bertanya)

Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah stunting, Dok?

DOKTER MUSLIMAH

(berbicara)

Selain nutrisi yang baik, kita juga harus memberikan kasih sayang dan sentuhan yang lembut. Setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari Allah.

KHALID

(memberikan mainan bayi)

Saya punya ide! Kita bisa membuat mainan bayi yang islami, seperti boneka yang membacakan ayat-ayat Al-Qur'an.

FATIMA

(setuju)

Dan mungkin kita bisa membuat lullaby yang mengandung doa-doa untuk bayi-bayi ini.

EXT. TAMAN MASJID - SORE

Mereka berempat duduk di taman masjid, menciptakan mainan dan lullaby islami.


NASKAH 6

Judul: Temu Kembali

Lokasi: Kafe di pusat kota, suasana hangat dengan dekorasi sederhana.

[Adegan 1: Di Kafe]

(Rina duduk sendirian di meja, melihat undangan reuni yang dipegangnya. Budi tiba dan melihat Rina.)

Budi:

(Hampir berlari menghampiri Rina)

"Rina! Kamu datang! Aku khawatir kamu tidak akan datang."

Rina:

(Menghela napas)

"Hei, Budi. Aku... aku hampir tidak datang. Semua kenangan itu, rasanya membuatku canggung."

Budi:

(Duduk di depan Rina)

"Kenapa? Kita semua sudah dewasa sekarang. Lagipula, ada aku di sini. Kita bisa saling mendukung."

Rina:

(Tersenyum lemah)

"Ya, mungkin kamu benar. Tapi bagaimana jika mereka tidak mengingatku?"

[Adegan 2: Beberapa saat kemudian]

(Dika muncul, membawa dua cangkir kopi.)

Dika:

(Menyapa dengan ramah)

"Hai, kalian berdua! Apa kabar? Aku Dika, teman baru Rina."

Budi:

(Senyum lebar)

"Hai, Dika! Aku Budi, sahabat Rina dari dulu. Senang bertemu denganmu."

Dika:

(Tersenyum)

"Rina banyak bercerita tentang masa lalu. Dia sepertinya menyimpan banyak kenangan."

Rina:

(Malu)

"Ah, tidak ada yang terlalu istimewa."

[Adegan 3: Kenangan]

(Nina datang dan menghampiri mereka.)

Nina:

(Tersenyum lebar)

"Rina! Budi! Lama tidak bertemu! Dan ini siapa? Kenalan baru?"

Dika:

(Mengulurkan tangan)

"Hai, saya Dika. Teman baru Rina."

Nina:

(Melihat Rina)

"Wow, Rina. Kamu terlihat berbeda. Aku senang bisa bertemu lagi!"

Rina:

(Merasa canggung)

"Ya, sama-sama, Nina. Senang melihatmu juga."

[Adegan 4: Pertukaran Kenangan]

(Mereka semua duduk dan berbincang. Suasana semakin hangat.)

Budi:

"Ingatan apa yang paling berkesan bagi kalian dari sekolah dulu?"

Nina:

(Tertawa)

"Aku ingat saat kita berusaha memenangkan lomba drama. Kita semua begitu konyol!"

Rina:

(Tersenyum)

"Aku ingat saat kita latihan dan harus berlatih berjam-jam. Dan Budi selalu menghibur kita."

Budi:

(Bersikap sok gagah)

"Saya kan entertainer! Haha!"

Dika:

(Tertawa)

"Itu sebabnya Rina jadi penulis. Semua pengalaman itu jadi cerita yang bagus!"

[Adegan 5: Penutup]

(Setelah beberapa saat berbincang, Rina merasa lebih nyaman.)

Rina:

(Menatap teman-temannya)

"Terima kasih telah membuatku merasa diterima. Aku benar-benar senang bertemu kalian lagi."

Nina:

(Senyum hangat)

"Kita tidak akan membiarkan waktu memisahkan kita lagi, kan?"

Budi:

"Mari kita buat janji untuk bertemu lagi. Ini baru permulaan!"

Dika:

"Dari sekarang, kita bisa membuat kenangan baru bersama."

(Semua tertawa dan saling bersahabat. Kamera menyorot wajah bahagia mereka saat percakapan berlanjut.)

[Fade Out]


NASKAH 7

Judul: Maling Jemuran

Genre: Komedi

Pemain:

1. Sari - Pemilik jemuran yang ceria dan sedikit naïf.

2. Budi - Tetangga Sari yang suka mengawasi, cenderung parno.

3. Dika - Teman Sari yang suka bercanda, dengan ide-ide konyol.

4. Nina - Sahabat Budi, selalu skeptis dan realistis.

Lokasi: Halaman rumah Sari, dengan jemuran pakaian yang tergantung. Ada beberapa tanaman di sekelilingnya.

[Adegan 1: Di Halaman Sari]

(Sari sedang menjemur pakaian dengan senyuman. Dika datang dan melihat Sari.)

Dika:

(Menggoda)

"Sari, kamu jemur pakaian kayaknya mau buka toko laundry ya?"

Sari:

(Tertawa)

"Jangan gitu, Dika! Ini cuma cara aku hemat listrik. Biar bisa menganggur sambil nyantai."

Dika:

(Menimpali)

"Eh, hati-hati loh! Banyak maling jemuran di luar sana."

(Budi tiba-tiba muncul dari samping pagar, mengangguk dengan serius.)

Budi:

"Maling jemuran? Serius, Sari! Kamu harus hati-hati. Aku dengar dari Nina, mereka bisa mengambilnya dalam hitungan detik!"

[Adegan 2: Budi yang Parno]

(Sari dan Dika tertawa, tetapi Budi tampak serius.)

Sari:

"Tenang saja, Budi. Jemuran ini aman. Maling pasti tidak berani masuk ke sini."

Dika:

(Membuat suara aneh)

"Atau mungkin mereka punya rencana jahat, bersembunyi di balik semak-semak!"

Budi:

(Melirik sekeliling dengan cemas)

"Jangan bercanda, Dika! Kita harus memasang jebakan. Misalnya, tali yang bisa menjatuhkan maling!"

[Adegan 3: Rencana Jebakan]

(Sari menggelengkan kepala, tetapi Dika terlihat bersemangat.)

Sari:

"Duh, ini bukan film! Tidak perlu segitunya. Lagipula, jemuran ini bukan barang mahal."

Dika:

(Penuh ide)

"Tapi bisa jadi sangat berharga bagi maling! Ayo, kita buat jebakan!"

(Budi mulai mengumpulkan barang-barang di sekitar halaman.)

Budi:

"Bagaimana kalau kita pasang ember berisi air di atas pintu? Kalau maling masuk, dia pasti basah kuyup!"

Nina:

(Muncul tiba-tiba)

"Kenapa kalian ribut? Apa yang terjadi?"

[Adegan 4: Rencana Konyol]

(Semua terkejut melihat Nina.)

Dika:

"Kami sedang merencanakan jebakan untuk maling jemuran!"

Nina:

(Serius)

"Jebakan? Serius? Kalian harusnya mengurus yang lebih penting. Tidak ada maling yang bodoh untuk mencuri jemuran."

Budi:

(Berusaha meyakinkan)

"Tapi kita harus siap! Jangan sampai barang kita hilang!"

Nina:

(Mencibir)

"Sari, jujur aja, kalau ada yang mau mencuri jemuranmu, itu lebih karena mereka butuh."

[Adegan 5: Maling yang Tak Terduga]

(Sari terlihat bingung.)

Sari:

"Jadi, kita tidak perlu khawatir?"

Dika:

(Tertawa)

"Ayo kita bikin saja drama. Siapa tahu ada maling yang datang dan kita bisa merekamnya!"

(Tiba-tiba, seorang anak kecil dari tetangga sebelah berlari masuk ke halaman, mencoba mengambil baju.)

Anak Kecil:

(Seolah serius)

"Saya mau ambil baju kakek! Dia lupa jemur!"

(Semua terdiam, lalu tertawa.)

[Adegan 6: Tawa Bersama]

Sari:

(Tertawa terbahak-bahak)

"Ternyata, maling jemuran kita adalah si kecil ini!"

Budi:

(Sambil tertawa)

"Jadi, kita tidak perlu khawatir. Hanya perlu memberi tahu kakeknya untuk jemur sendiri!"

Dika:

(Menyengir)

"Yup, dan kita bisa kembali santai. Maling atau bukan, yang penting kita bersenang-senang!"


NASKAH 8

Judul: Sendal Jepit Milik Ibu
Genre: Drama Sedih
Pemain:
1. Alya - Seorang remaja berusia 17 tahun, anak tunggal yang sangat mencintai ibunya.
2. Ibu - Ibu Alya, sosok yang penyayang dan sederhana.
3. Rani - Teman baik Alya, yang selalu mendukungnya.
4. Toni - Ayah Alya yang jarang ada di rumah karena bekerja.
Lokasi: Rumah sederhana Alya, di ruang tamu dengan sepatu dan sandal berserakan.
[Adegan 1: Ruang Tamu]
(Alya duduk di sofa, memegang sendal jepit tua milik ibunya. Ibu sedang merapikan rumah.)
Ibu:
(Melihat Alya)
"Alya, kenapa kamu merenung? Ada yang mengganggu pikiranmu?"
Alya:
(Tersenyum lemah)
"Tidak, Bu. Aku cuma melihat sendal ini. Kenapa sendal ini bisa terasa begitu berat?"
Ibu:
(Mendekat)
"Sendal itu sudah menemani banyak langkahku, sayang. Setiap goresan di sendal itu punya ceritanya sendiri."
[Adegan 2: Kenangan Indah]
(Alya memegang sendal itu dengan hati-hati.)
Alya:
"Sejak kecil, aku selalu melihatmu memakainya. Dari mengantar aku ke sekolah hingga saat kita berkebun bersama."
Ibu:
(Tersenyum)
"Iya, setiap kali aku memakainya, aku merasa lebih dekat denganmu. Ada kenangan di setiap langkah."
[Adegan 3: Rani Datang]
(Rani datang dan melihat Alya memegang sendal.)
Rani:
"Hai, Alya! Kenapa kamu duduk sendirian di sini? Apa yang kamu pegang?"
Alya:
(Menunjukkan sendal)
"Ini sendal jepit milik Ibu. Rasanya sangat berat."
Rani:
(Mengernyit)
"Berat? Kenapa bisa begitu?"
[Adegan 4: Rasa Kehilangan]
(Alya menatap Rani dengan mata berkaca-kaca.)
Alya:
"Karena, Rani... Ibu sakit. Aku takut ini akan jadi kenangan terakhir bersamanya."
Rani:
(Menghibur)
"Alya, jangan berpikir begitu. Ibumu kuat. Kita semua berdoa untuknya."
(Ibu mendengarkan dari jauh, terharu dengan percakapan mereka.)
[Adegan 5: Toni Pulang]
(Toni masuk ke rumah, terlihat lelah.)
Toni:
"Malam, sayang! Apa kabar?"
Alya:
(Melihat ayahnya)
"Ayah, Ibu masih di kamar. Aku khawatir."
Toni:
(Mendekat ke Alya)
"Kita harus kuat. Ibu butuh dukungan kita."
[Adegan 6: Menghadapi Kenyataan]
(Mereka berdua mendekati kamar Ibu, Alya masih memegang sendal.)
Alya:
"Saat Ibu pergi, aku tidak tahu bagaimana hidup tanpanya."
Toni:
(Menyentuh bahu Alya)
"Kita akan selalu mengingatnya, sayang. Setiap kenangan yang kita buat bersamanya."
(Mereka masuk ke dalam kamar, melihat Ibu terbaring lemah di tempat tidur.)
[Adegan 7: Momen Terakhir]
(Alya duduk di sisi tempat tidur, memegang tangan Ibu.)
Ibu:
(Membuka mata dan tersenyum lemah)
"Alya, sayang... kenapa kamu terlihat sedih?"
Alya:
(Menahan tangis)
"Bu, aku takut kehilanganmu. Aku tidak siap."
Ibu:
(Menggenggam tangan Alya lebih erat)
"Jangan khawatir, sayang. Kenangan kita akan selalu ada di hati. Dan... sendal ini akan selalu menjadi bagian dariku."
(Alya menangis, mengingat semua kenangan indah mereka.)
[Adegan 8: Setelah Kehilangan]
(Setelah beberapa saat, Ibu menghembuskan napas terakhir. Alya dan Toni terlihat sangat sedih.)
Toni:
(Akan berbicara, tetapi terdiam. Hanya menatap Alya dengan penuh pengertian.)
Alya:
(Memandang sendal dengan penuh haru)
"Ibu... aku akan menjaga setiap kenangan kita. Aku akan menyimpan sendal ini selamanya."
(Kamera menyorot sendal jepit tua itu, diiringi dengan suara tangisan Alya.)
[Penutup]
(Fade out, menampilkan gambar sendal jepit dan suara Alya berbisik, “Aku mencintaimu, Bu.”)
[Fade Out]


NASKAH 9

Judul: Cincin Warisan Milik Ibu
Genre: Drama Horor Misteri
Pemain:
1. Rina - Seorang remaja berusia 16 tahun yang baru saja kehilangan ibunya.
2. Kiki - Sahabat Rina yang berani dan selalu mendukungnya.
3. Pak Anton - Tetangga yang misterius dan tahu banyak tentang sejarah keluarga Rina.
4. Ibu (hantu) - Arwah Ibu Rina yang muncul untuk memberikan pesan.
Lokasi: Rumah Rina, suasana gelap dan sedikit berantakan, dengan barang-barang peninggalan Ibu yang tersimpan di sudut ruangan.
[Adegan 1: Di Ruang Tamu]
(Rina duduk di sofa, menatap foto ibunya di dinding. Kiki memasuki ruangan dengan wajah prihatin.)
Kiki:
(Hati-hati)
"Hai, Rina. Kamu baik-baik saja? Sudah beberapa hari kamu tidak keluar."
Rina:
(Melihat ke bawah)
"Aku tidak tahu, Kiki. Semuanya terasa kosong tanpa Ibu."
Kiki:
(Menggenggam tangan Rina)
"Aku di sini untukmu. Mungkin kita bisa melakukan sesuatu untuk mengenangnya."
(Rina melihat ke arah kotak berisi barang-barang peninggalan ibunya.)
[Adegan 2: Menemukan Cincin]
(Kiki membuka kotak dan menemukan cincin cantik.)
Kiki:
"Oh, lihat ini! Ini cincin. Sepertinya milik ibumu."
Rina:
(Menatap cincin)
"Iya, itu cincin warisan. Ibu bilang ada sesuatu yang spesial tentang cincin itu."
(Kiki memakai cincin tersebut dan tiba-tiba suasana menjadi aneh.)
[Adegan 3: Suasana Menjadi Aneh]
(Lampu mulai berkedip, dan suara aneh terdengar.)
Rina:
(Takut)
"Apa yang terjadi? Kiki, lepas cincin itu!"
Kiki:
(Menggigit bibir)
"Aku tidak bisa! Rasanya seperti ada yang menarikku."
(Tiba-tiba, Pak Anton muncul di pintu.)
Pak Anton:
(Serius)
"Rina, Kiki, cepat lepas cincin itu! Ada sesuatu yang tidak beres."
[Adegan 4: Penjelasan Pak Anton]
(Rina dan Kiki menatap Pak Anton dengan cemas.)
Rina:
"Pak Anton, apa yang kamu tahu tentang cincin ini?"
Pak Anton:
(Menatap cincin)
"Itu bukan cincin biasa. Cincin itu menyimpan roh ibumu. Jika kamu tidak berhati-hati, dia bisa terjebak di dunia ini selamanya."
[Adegan 5: Cincin dan Hantu Ibu]
(Tiba-tiba, suasana menjadi gelap, dan hantu Ibu muncul di depan Rina dan Kiki.)
Ibu (Hantu):
(Suara lembut)
"Rina, jangan takut. Aku di sini untuk melindungimu."
Rina:
(Takut dan bingung)
"Ibu? Apa yang terjadi? Kenapa kamu muncul seperti ini?"
Ibu (Hantu):
"Rina, cincin itu adalah simbol kasih sayangku. Tapi, jika kamu tidak melepaskannya, aku tidak bisa pergi."
[Adegan 6: Pertarungan Batin]
(Rina terlihat bingung dan emosional.)
Rina:
(Menangis)
"Tapi aku tidak ingin kehilanganmu, Bu!"
Kiki:
(Menegaskan)
"Rina, kamu harus berpikir jernih. Ibumu ingin kamu bahagia."
(Ibu (Hantu) mengangguk dengan penuh haru.)
[Adegan 7: Mengambil Keputusan]
(Rina melihat ke arah cincin dengan air mata di wajahnya.)
Rina:
"Bu, aku mencintaimu. Tapi aku juga ingin kamu beristirahat dengan tenang."
(Dengan berat hati, Rina melepas cincin dan meletakkannya di meja.)
Ibu (Hantu):
(Tersenyum)
"Terima kasih, sayang. Aku akan selalu menjagamu. Ingatlah bahwa aku tidak pernah pergi."
(Ibu (Hantu) mulai memudar dan suasana menjadi lebih tenang.)
[Adegan 8: Penutup]
(Kiki dan Rina saling berpelukan, menatap cincin di meja.)
Kiki:
"Kita akan selalu mengenangnya, Rina."
Rina:
(Mengangguk)
"Iya, dan aku akan melanjutkan hidupku dengan kenangan indah bersamanya."
(Kamera menyorot cincin yang bersinar, lalu memudar menjadi gelap.)
[Fade Out]


NASKAH 10

Judul: Aku Mantan Kekasih Sahabatku
Genre: Drama/Romantis
Durasi: 10-15 menit
Pemain:
1. Ria - (Mantan Kekasih)
2. Andi - (Sahabat Ria)
3. Dita - (Sahabat Ria dan Andi)
4. Budi - (Kekasih Ria yang baru)
INT. KAFE – HARI
(Suasana kafe yang cozy. RIA duduk di meja, melihat handphone-nya, tampak gelisah. ANDI masuk dan menghampiri RIA.)
ANDI:
(tersenyum)
Hey, Ria! Maaf ya, aku telat. Ada yang mau kau ceritakan?
RIA:
(tersenyum tipis)
Nggak, nggak ada. Cuma... bingung aja.
ANDI:
(sambil duduk)
Bingung tentang apa?
RIA:
(hela nafas)
Tentang Budi. Aku nggak yakin ini keputusan yang tepat.
ANDI:
(khawatir)
Ria, kau sudah bilang kalau Budi baik untukmu. Kenapa sekarang ragu?
(DITA masuk dan bergabung di meja.)
DITA:
(sambil membawa minuman)
Apa yang kalian bicarakan? Jangan bilang tentang Budi lagi.
ANDI:
(bercanda)
Kita lagi bahas tentang mantan kekasih sahabat kita.
DITA:
(terkejut)
Kau masih memikirkan Andi?
RIA:
(terdiam)
Nggak. Maksudku... aku cuma bingung.
ANDI:
(melihat RIA)
Ria, aku tahu perasaanmu. Tapi kau harus tegas. Jika Budi membuatmu bahagia, kenapa tidak?
(BUDI masuk, dan semua tampak canggung.)
BUDI:
(senyum)
Hai semuanya! Maaf kalau aku mengganggu.
RIA:
(berusaha tersenyum)
Tidak apa-apa, Budi.
(BUDI duduk di samping RIA, dan ANDI dan DITA saling pandang.)
BUDI:
(berusaha mencairkan suasana)
Kita harus merayakan hubungan baru kita, ya!
DITA:
(berbisik pada ANDI)
Ini awkward banget.
ANDI:
(berbisik balik)
Iya, kita harus cepat keluar dari sini.
(Dita mengangguk setuju. Kembali ke Budi dan Ria.)
BUDI:
Ria, aku sudah memesan makanan favoritmu.
RIA:
(tersenyum)
Terima kasih, Budi.
(ANDI dan DITA berbisik lagi.)
ANDI:
Ria terlihat tidak nyaman. Kita perlu berbicara dengan dia.
DITA:
(khawatir)
Ya, kita harus bantu dia.
(ANDI mengangguk, lalu berdiri.)
ANDI:
Maaf, Budi. Aku perlu bicara dengan Ria sebentar.
BUDI:
(kebingungan)
Oh, ya. Tentu saja.
(ANDI menarik RIA ke samping.)
ANDI:
Ria, kamu baik-baik saja?
RIA:
(takut)
Aku tidak ingin menyakiti Budi, tapi...
ANDI:
(interupsi)
Tapi hatimu masih untukku, kan?
(RIA terdiam, menatap ANDI.)
RIA:
(suara pelan)
Aku tidak tahu, Andi. Semua terasa rumit.
(DITA bergabung dan menatap RIA.)
DITA:
Kau harus jujur pada dirimu sendiri, Ria. Siapa yang benar-benar kau inginkan?
(RIA menunduk, merenung.)
RIA:
(melihat Budi yang tersenyum)
Aku ingin mencoba, tapi hatiku terasa berat.
ANDI:
(jujur)
Kau tidak harus berjuang sendirian. Kami di sini untuk mendukungmu, apa pun keputusanmu.
(Ria mengangguk, terharu. Kembali ke BUdi.)
BUDI:
(melihat mereka)
Kau baik-baik saja, Ria?
RIA:
(melihat Budi dengan tegas)
Budi, aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya.
BUDI:
(dengan pengertian)
Tentu, aku mengerti. Yang penting, kau bahagia.
(ANDI dan DITA berdiri, memberi ruang.)
DITA:
Mari kita semua pergi berlibur. Kita butuh waktu untuk bersenang-senang!
ANDI:
Setuju! Kita bisa bicarakan semuanya di sana.
(Semua setuju dan bersiap-siap untuk pergi bersama. RIA melirik ANDI sejenak, dengan senyuman penuh harapan.)




SOAL

PILIHLAH SALAH SATU NASKAH FILM DI ATAS UNTUK ANDA ANALISIS, LALU TENTUKANLAH:

1. TULISKAN TOKOH DARI CERITA TERSEBUT

2. TULISKAN LATAR ATAU SETTING CERITA TERSEBUT

3. TULISKAN AMANAT YANG INGIN DISAMPAIKAN DALAM CERITA TERSEBUT.

62 komentar untuk "10 NASKAH FILM PENDEK TENTANG STUNTING"

  1. MENCEGAH STUNTING MERUPAKAN SALAH SATU LANGKAH BESAR MENCIPTAKAN MANUSIA YANG SEHAT DAN BERKUALITAS.

    GENERASI YANG HEBAT, GENERASI YANG MENCEGAH STUNTING.

    BalasHapus
  2. menurut saya, stanting dapat di cegah dari awal,dengan asupan bumil yang lengkap dan bergizi

    BalasHapus
  3. Dari teks tersebut kita dapat simpulkan bahwa penting nya kita memberikan asupan bumil yang legkap Dan bergizi agar terhindar Dari sunting

    BalasHapus
  4. Dari film tentang stunting di atas tersebut kita bisa mengetahui bahwa stunting itu sangat berbahaya bagi kita

    BalasHapus
  5. Menurut saya 5 naskah di atas saya hanya tertarik ke naskah yang pertama

    BalasHapus
  6. STUNTING DAPAT DICEGAH DARI AWAL.
    MENCEGAH STUNTING MERUPAKAN SALAH SATU LANGKAH BESAR MENCIPTAKAN MANUSIA YANG SEHAT DAN BERKUALITAS.

    BalasHapus
  7. STUNTING DAPAT DICEGAH DARI AWAL, DENGAN ASUPAN BUMIL YANG LENGKAP DAN BERGIZI. PEMERINTAH TELAH MEAGALOKASIKAN DANA UNTUK MENCEGAH STUNTING.

    Artinya betapa pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil dan kesehatan anak.

    Dan menurut saya naskah ini mudah di fahami.

    BalasHapus
  8. Naskah :mulai dari ini

    MENCEGAH STUNTING MERUPAKAN SALAH SATU LANGKAH BESAR MENCIPTAKAN MANUSIA YANG SEHAT DAN BERKUALITAS.

    GENERASI YANG HEBAT, GENERASI YANG MENCEGAH STUNTING.

    BalasHapus
  9. MENCEGAH STUNTING MERUPAKAN SALAH SATU LANGKAH BESAR MENCIPTAKAN MANUSIA YANG SEHAT DAN BERKUALITAS.

    BalasHapus
  10. Menurut saya naskah ini mengajarkan betapa pentingnya stunting dapat di cegah dari awal

    BalasHapus
  11. menurut saya:gembira membawa banyak bungkusan ole-ole asupan bahan makanan Bumil dan lainnya.

    BalasHapus
  12. Saya sangat tertarik dengan naskah yang ke 5 karena Kita memiliki tanggung jawab untuk merawat cahaya-cahaya kecil ini dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan.

    BalasHapus
  13. Cara mencegah stunting dengan nutrisi yang baik kita juga harus memberikan kasih sayang dan sentuhan yang lebih terhadap bayi

    BalasHapus
  14. Menurut saya stanting sangat berbahaya
    bagi manusia maka dari itu cegah stanting lebih awal ,untuk menciptakan manusia yang sehat dan menjadi generasi mencegah stanting

    BalasHapus
  15. Mencegah stunting merupakan salah satu langkah besar menerapkan manusia yang sehat dan berkualitas

    BalasHapus
  16. Mencegah stunting merupakan salah satu langkah yang besar.
    Generasi yang hebat, generasi yang mencegah stunting

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Naskah pertama, karena menurut saya naskah ini bagus dan saya juga suka menonton cuplikan video dari naskah tersebut.

    BalasHapus
  19. Menurut saya,naskah pertama lebih baik karena dapat di mengerti oleh banyak pembaca,serta mengajarkan bahwa stunting dapat di cegah dari bumil dengan memakan asupan yang kaya akan protein dan bergizi

    Atas nama: ANDI BULAN KHUMAERAH
    Kelas : X.8

    BalasHapus
  20. Menurut saya Masalah stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak.

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. Jawaban:
    Judul: cahaya hati

    1. Dokter Muslimah, tiga perawat(amira,khalid dan fatimah.

    2. Latar tempat: kamar perawatan bayi.

    3. Karena setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari allah, kita harus memberikan kasih sayang dan sentuhan yang lembut. Dan tak lupa memberikan nutrisi yang baik agar bayi terhindar dari stunting.

    BalasHapus
  23. Judul:Bayi Kecil, Teror Besar

    1.Tuliskan tokoh dari cerita tersebut
    :Dokter muda, 3 perawat(Maya,Rian,Lina) dan bayi-bayi
    2.tuliskan latar atau seting
    :Ruangan perawatan bayi
    3.tuliskan amanat yang disampaikan
    :kita harus memberi mereka kasih sayang, bukan ketakutan

    BalasHapus
  24. Jawaban:
    Judul: cahaya hati

    1. Dokter Muslimah, tiga perawat(amira,khalid dan fatimah.

    2. Latar tempat: kamar perawatan bayi.

    3. Karena setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari allah, kita harus memberikan kasih sayang dan sentuhan yang lembut. Dan tak lupa memberikan nutrisi yang baik agar bayi terhindar dari stunting

    BalasHapus
  25. Nama : A.Andini Chantika
    Kelas : X.2

    Jawaban:
    Judul : Cahaya Hati


    1. Dokter Muslimah dan tiga perawat yaitu Amira , Khalid , Fatima

    2. Latar tempat: Rumah sakit di kamar perawatan bayi dan taman masjid

    3. Cerita ini mengandung makna bahwa pentingnya memberikan perawatan dan kasih sayang kepada bayi agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik . Setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari Allah . Agar dapat mencegah stunting terhadap bayi , kita bisa memberikan nutrisi yang baik dan juga kasih sayang dan sentuhan yang lembut

    BalasHapus
  26. Nama : muh.ishaq alfath
    Kelas : X.2

    Jawaban:
    Judul : Cahaya Hati


    1. Dokter Muslimah dan tiga perawat yaitu Amira , Khalid , Fatima

    2. Latar tempat: Rumah sakit di kamar perawatan bayi dan taman masjid

    3. Cerita ini mengandung makna bahwa pentingnya memberikan perawatan dan kasih sayang kepada bayi agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik . Setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari Allah . Agar dapat mencegah stunting terhadap bayi , kita bisa memberikan nutrisi yang baik dan juga kasih sayang dan sentuhan yang lembut

    BalasHapus
  27. Nama:Auliya
    Kelas:X.2

    Jawaban
    Judul: Cahaya Hati

    1. Dokter Muslimah,dan tiga perawat
    yaitu,Amira,Khalid,Fatima

    2. Latar tempat:Rumah sakit di kamar perawatan bayi

    3. Amanat saya yaitu agar bayi bisa terhindar dari stunting
    sebaiknya kita harus memberikan kasih sayang dan
    sentuhan yang lembut,serta memberikan nutrisi yang baik

    BalasHapus
  28. Judul: cahaya hati

    1. Dokter Muslimah, tiga perawat(amira,khalid dan fatimah.

    2. Latar tempat: kamar perawatan bayi.

    3. Karena setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari allah, kita harus memberikan kasih sayang dan sentuhan yang lembut. Dan tak lupa memberikan nutrisi yang baik agar bayi terhindar dari stunting

    BalasHapus
  29. Nama:MUH NAUVAL AKRAM
    X.4
    Jawaban:
    Judul: cahaya hati

    1. Dokter Muslimah, tiga perawat(amira,khalid dan fatimah.

    2. Latar tempat: kamar perawatan bayi.

    3. Karena setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari allah, kita harus memberikan kasih sayang dan sentuhan yang lembut. Dan tak lupa memberikan nutrisi yang baik agar bayi terhindar dari stunting


    BalasHapus
  30. Nama: Azishy Alviani
    Kelas: X.2

    1) Tokoh-tokoh yang ada pada naskah CAHAYA HATI adalah
    - Dokter Muslimah
    - Perawat Amira
    - Perawat Khalid
    - Perawat Fatimah

    2) Latar tempat kejadian cerita tersebut adalah Kamar Perawatan Bayi

    3) Untuk mencegah stunting pada bayi adalah dengan memberikan kasih sayang dan sentuhan yang lembut karena bayi-bayi itu merupakan anugrah dari Allah.Swt Selain itu, kita juga harus memberikan nutrisi yang baik untuk para bayi.

    BalasHapus
  31. Nama : INDRIANI
    Kelas : X.2


    Jawaban :
    Judul : Cahaya hati

    1. Dokter Muslimah dan tiga perawat yaitu Amira , Khalid , Fatima.

    2. Latar tempat : Rumah sakit, kamar perawatan bayi

    3. Cerita ini mengandung makna bahwa agar pentingnya merawat bayi dan memberikan kasih sayang agar bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sangat baik. Karena bayi adalah anugerah dan pujian dari Allah SWT, agar dapat mencegah stunting terhadap bayi pentingnya kita memberikan nutrisi yang baik dan juga kasih sayang.

    BalasHapus

  32. Nama:suci aulia
    Kelas:X.4
    Jawaban:
    Judul: cahaya hati

    1. Dokter Muslimah, tiga perawat(amira,khalid dan fatimah.

    2. Latar tempat: kamar perawatan bayi.

    3. Karena setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari allah, kita harus memberikan kasih sayang dan sentuhan yang lembut. Dan tak lupa memberikan nutrisi yang baik agar bayi terhindar dari stunting

    BalasHapus
  33. Nama:Winda
    Kelas:X.2


    Judul: Cegah Dari Bumil

    1.Tokoh:Ibu Evi,ibu Siti,ibu Endang dan Pemuda.

    2.Latar atau seting :
    Latar tempat: Halaman rumah dipinggir jalan raya yang ramai lalu lintas dan Puskesmas.
    Latar Suasana: Cerah,cuaca panas dan ramai.
    Ket.bergosip.

    3.Stunting dapat dicegah dari awal dengan asupan bumil yang lengkap dan bergizi.Pemerintah telah mengalokasikan dana untuk mencegah stunting.

    BalasHapus
  34. Nama: Alifda Ramdani Rahman
    Kelas:X.2
    Judul:Cahaya Hati

    1.Tokoh:Dokter MUSLIMAH dan tiga Perawat (AMIRA, KHALID, dan FATIMA)

    2.Latar tempat: Rumah sakit di Kamar Perawatan bayi (Pagi) dan Taman mesjid (Sore)

    3.Amanat cerita cahaya hati adalah selain mencegah stunting dengan memberi nutrisi yang baik dan kita juga memberikan kasih sayang dan sentuhan yang lembut, karena setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari Allah.

    BalasHapus
  35. NAMA : FITRIANI KASIH
    NIS : 235817
    KELAS: X.8

    Menurut saya naskah ketiga ini sangat bagus karena dapat memberikan edukasi melalui penampilan yang sedikit diberi dengan sedikit humor. Sehingga, para penonton yang menonton dapat terhibur dan juga dapat memahami edukasi tersebut.

    BalasHapus
  36. Setelah saya membaca naskah di atas yang berjudul "bayi kecil,teror besar"saya merasa amanat yang di sampaikan oleh penulis adalah kita harus memberikan kasih sayang dan nutrisi yang cukup untuk bayi bayi agar mereka tercegah dari penyakit stanting

    BalasHapus
  37. Judul: Cahaya hati

    Amanat cerita hati adalah karena setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari Allah kita harus memberikan kasih sayang dan sentuhan yang lembut dan tak lupa memberikan nutrisi yang baik agar bayi terhindar dari stunting.

    BalasHapus
  38. Menurut saya kamar yang biasa sedikit berantakan itu tidak nyaman jika kita ingin belajar atau beristirahat karna sangat terganggu dengan suasana kamar yang berantakan dan kotor

    BalasHapus
  39. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  40. Setelah saya baca naskah ini menurut saya amanat cerita cahaya hati adalah selain mencegah stunting dengan memberi nutrisi yang baik dan kita juga memberikan kasih sayang dan sentuhan lembut, karena setiap bayi adalah anugerah Dan ujian dari Allah.

    BalasHapus
  41. Setelah saya baca naska ini menurut saya amanat cerita cahaya hati adalah masalah stunting penting untuk di selesaikan, karena berpotensi menganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan tingkat kesehatan bahkan kematian anak

    BalasHapus
  42. Setelah saya membaca naskah yang berjudul "cahaya hati" terdapat suatu amanat yang menekankan pentingnya kasih sayang, perhatian, dan nutrisi yang baik dalam merawat bayi, serta menciptakan lingkungan yang positif bagi perkembangan mereka. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai islami melalui mainan dan lullaby, kita diajarkan bahwa perawatan bayi adalah tanggung jawab yang tidak hanya melibatkan kesehatan jasmani, tetapi juga penguatan jiwa dan karakter.

    BalasHapus
  43. Setelah saya membaca stunting pada bacaan "Mulai Dari Ini" amanat yang dapat disampaikan adalah dengan mencegah stunting tumbuh kembang serta perkembangan emosi anak terjaga dan merupakan salah satu langkah besar menciptakan manusia yang sehat dan berkualitas.

    BalasHapus
  44. Setelah saya membaca stanting pada bacaan yang berjudul"mulai dari ini"amanat yang dapat disampaikan adalah:"mencegah stanting merupakan salah satu langkah besar menciptakan manusia yang sehat dan berkualitas,generasi yang hebat,generasi yang mencegah stanting

    BalasHapus
  45. Setelah saya membaca naskah 2 tentang "MULAI DARI INI" menurut saya cerita ini mengandung amanah bahwa pentingnya mencegah stunting untuk salah satu langkah besar menciptakan manusia yang sehat dan berkualitas

    BalasHapus
  46. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  47. A.khaidir ikhwan


    karena setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari allah,kita harus memberikan kasih sayang dan sentuhan yang lembut.

    BalasHapus
  48. Setelah saya membaca naskah menurut saya amanat yang saya dapatkan ialah: kita memiliki tanggung jawab untuk merawat cahaya-cahaya kecil ini dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan dan memberikan sentuhan yang lembut dan setiap bayi adalah anugerah dan ujian dari Allah.

    BalasHapus
  49. Setelah saya membacanya
    Saya menyimpulkan sendal jepit ibu adalah kenangan yang bisa digunakan kembali dengan aku yang memakainya

    BalasHapus
  50. Karena setiap bayi adalah anugrah dan ujian dari Allah,kita harus memberikan kasi sayang dan sentuhan yang lembut

    BalasHapus
  51. Dari cerita tersebut mengandung makna bahwa pentingnya memberikan perawatan dan kasih sayang kepada bayi karena bayi adalah suatu anugerah dan ujian dari Allah.

    BalasHapus
  52. Setelah saya membaca naskah tersebut saya menyimpulkan cerita tentang mantan kekasih sahabatku.
    Kita harus tegas dalam menjalankan
    Sebuah hubungan dan tidak saling menyakit satu sama lain.

    BalasHapus
  53. Nama : Sri Wahyunita Ningsih
    Kelas : X. 3

    Naskah 3

    Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang diakibatkan oleh kondisi gizi yang buruk, sehingga perlu untuk kita hindari, salah satu caranya ialah dengan makan sayur setiap hari.

    BalasHapus
  54. Nama :Pira Yuniar
    Kelas:X.3

    NASKAH 5 :"CAHAYA HATI"

    Amanat dari naskah ini adalah:
    pentingnya memberikan perawatan yang penuh kasih sayang dan kebijaksanaan kepada bayi, tidak hanya dari segi fisik dengan menyediakan nutrisi yang baik, tetapi juga dari segi spiritual melalui kasih sayang, sentuhan lembut, dan nilai-nilai Islami. Selain itu, naskah ini juga menyampaikan bahwa setiap bayi adalah anugerah yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab, dan melibatkan cara-cara kreatif seperti menciptakan mainan Islami dan lagu pengantar tidur yang mengandung doa-doa untuk menanamkan nilai-nilai positif sejak dini.

    BalasHapus
  55. Nama : SRY ASTUTI
    KELAS : X.3

    NASKAH 5: "cahaya hati"

    Amanat dari naskah ini adalah pentingnya merawat anak-anak dengan penuh kasih sayang, perhatian, dan tanggung jawab. baik dari segi fisik maupun spiritual. melalui peran dokter muslimah dan perawat-perawat lainnya pesan utama adalah bahwa pencegahan stunting tidak hanya melibatkan aspek nutrisi, tetapi juga dukungan emosional cinta dan pengenalan nilai-nilai spiritual sejak dini

    BalasHapus
  56. Nama: Aqila Marsya Azalia
    Kelas: X.3

    Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat gizi buruk, maka dari itu penting buat dihindari dan di cegah dari awal. Salah satu caranya dengan makan sayur setiap hari.

    BalasHapus
  57. Nama : Andi Rafilah Fitryal Syam
    Kelas : X.3

    Naskah 3
    Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat gizi buruk. Stunting dapat dicegah dengan makan sayur setiap hari

    BalasHapus
  58. Nama: Silviani
    Kelas:x.3
    Naskah 2
    Amanat ini adalah untuk mencegah adanya stunting karena karena mencegah stunting merupakan salah satu langkah untuk menciptakan manusia yang berkualitas.generasi hebat adalah generasi yang mencegah stunting.

    BalasHapus
  59. Nama : Astrianingsih
    Kelas : X.3

    Amanat dari naskah "Cahaya Hati" adalah pentingnya merawat dan memberikan perhatian yang penuh kasih sayang kepada bayi, sebagai wujud tanggung jawab kita terhadap generasi penerus. Selain menyediakan nutrisi yang baik, kasih sayang, sentuhan lembut, dan pendidikan spiritual juga sangat penting. Melalui kegiatan kreatif seperti membuat mainan islami dan lullaby yang mengandung doa, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan fisik dan emosional bayi.

    BalasHapus
  60. nama : Andi ayla Kartika
    Kelas : x.3 ( 10.3)
    Naskah : 2
    Amanat yang dapat di ambil dari naskah mulai dari ini adalah mencegah stunting merupakan salah satu langkah besar menciptakan manusia yang sehat maka dari itu kita harus hindari penyakit stunting

    BalasHapus
  61. Nama:Nursyawalia
    Kls:10.3
    Naskah:4
    Cerita ini mengingatkan kita bahwa kita hrus memberikan perhatian dan kasih sayang kepada bayi".

    BalasHapus