MATERI AJAR KELAS X BAHASA INDONESIA SEMESTER 2 KRITIK TEKS 2 KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

MENGIDENTIFIKASI PESAN PADA TEKS MONOLOG YANG MENGANDUNG KRITIK SOSIAL

Monolog merupakan karya sastra yang berbentuk cerita, yang penyampaiannnya disampaikan melalui bahasa lisan oleh seorang pencerita secara ekspresif dan mengandung hal yang lucu dan sifatnya mengkritik keadaan sosial yang terjadi di lingkungan kehidupan sehari-hari.

Monolog adalah karya sastra pertunjukan yang sampaikan di atas panggung oleh seorang pembawa cerita monolog. 

Sastrawa yang paling terkenal sebagai sastrawan monolog dan pencipta banyak karya sastra monolog dalam bentuk teks di masa 70 sampai saat ini adalah sastrawan yang bernama Putu wijaya.

Jika disandingkan dengan di zaman sekarang ini, pementasan monolog dapat dilihat dari bentuk penampilan standup komedi.

Standup komedi ini diperankan oleh seorang pencerita yang disebut komika. Baik stand up komedia maupun seorang komika adalah bagian dari seorang seniman sastra yang menyampaikan cerita berbentuk monolog.

Monolog itu sendri terbagi atas dua suku kata, yakni Mono dan Log.

Mono berarti Satu atau sendiri, sedangkan Log adalah itilah dialog yang disingkat.

Jadi monolog adalah dialog yang disampaikan oleh seorang pembawa cerita dan kebanyakan berupa tema cerita yang disampaikan secara bebas, lucu dan sifatnya mengkritisi suatu keadaan sosial yang terjadi.

Berikut ini contoh Teks Naskah Monolog karya Putu Wijaya, Klik DI SINI untuk Melihatnya.

MONOLOG DAN ANEKDOT DALAM MATERI KRITIK TEKS

Cerita yang disampaikan seorang pembawa monolog adalah berupa cerita sastra yang sifatnya Anekdot. 

Anekdot sendiri adalah cerita lucu yang sifatnya mengkritisi atau menyindi suatu hal.

Adapun Struktur atau Bagian-bagian Anekdot adalah;

1.    Abstraksi
       Abstraksi adalah pemaparan awal atau penyampaian keadaan awal cerita
2.    Orientasi
       Adalah bagian cerita memaparkan suatu hal yang mengarah pada inti peristiwa cerita
3.    Krisis
       Krisis Adalah bagian inti cerita yang sudah mulai masuk pada konflik atau bagian terjadinya                   masalah dalam cerita
4.    Reaksi
       Reaksi adalah bagian cerita yang berupa respon baik kritik maupun pernyataan yang terjadi saat           konflik cerita meledak
5.    Koda
       Koda adalah bagian akhir cerita yang berisi pesan dan amanat dalam cerita.

Unsur-Unsur teks Monolog atau teks Anekdot yang dapat dikritisi

1.    Bahasa, bahasa yang digunkan dalam menyampaikan teks monolog maupun teks anekdot tentulah menggunkan bahasa indonesia yang baik dan benar, baik dengan susunan kata atau pilihan katanya yang sesuai dengan pembahasan,benar dalam hal penulisannya.

tidak tipo maupun tentu tidak menggunakan bahasa daerah atau bahasa simbol.

2.    Gaya Cerita, Gaya cerita yang dimaksudkan adalah cara dimana pembawa cerita atau sipencerita monolok atau anekdot atau cerita lucu dari pengalaman haruslah memiliki gaya sendiri.

Gaya tersebut biasanya berupa penggunaan istilah tertentu yang selalu dan sering digunakan dalam teks cerita. Gaya yang lainnya juga dapat berupa bentuk cerita, yakni berulang, genre atau jenis cerita. 

Tugas 1

1.    Siswa Membaca Contoh Monolog karya Putu Wijaya di atas dengan seksama
2.    Siswa menuliskan tokoh yang terlibat dalam cerita monolog tersebut
3.    Tuliskanlah bentuk kritik yang ingin disampaikan penulis dalam monolog DEMOKRASI karya               putuwijaya tersebut, Jawaban ditulis pada kolom komentar
4.    Siswa ditugaskan untuk menuliskan sebuah cerita Lucu dari pengalaman yang pernah dialaminya           sendiri.
5.   Siswa Menukarkan hasil cerita pengalaman lucunya kepada teman dan saling mengkritisi cerita              teman. Baik penggunaan bahasanya dan juga penulisan serta gaya berbicaranya.