CERITA PENDEK BERANJAK DEWASA / PEMENANG SAYEMBARA CERPEN TINGKAT SMAN10 BULUKUMBA
BERANJAK DEWASA
Suatu hari sarah berjalan menuju ke sekolah. Sambil melangkah ia memikirkan suatu hal yang membuat nya bertanya-tanya beberapa hari ini. Mengapa ia merasa tidak berguna?. Pertanyaan itu selalu mengusik dan mengganggu fikiran nya, hal itu yang menyebabkan ia selalu menghayal bahkan saat berjalan sekalipun. Ia menghayal seolah-olah bisa menemukan jawaban dari apa yang sedang ia pertanyakan.
"Buat apa sih aku hidup, sedangkan aku tidak berguna untuk siapa pun" Ucap sarah dalam hati.
Di tengah jalan salah seorang teman sarah yaitu fina menepuk pundak sarah.
"Hai sarah, jalan bareng yuk"! Kata fina yang berusaha menarik perhatian sarah.
"Eh, haii boleh, lagian aku juga lagi sendiri" kata sarah sambil senyum.
"Kamu kenapa sih? Dari tadi aku perhatikan kamu melamun yah, ada masalah apa?" Tanya fina.
"Aku sedang memikirkan suatu hal yang mengganggu fikiran ku berapa hari ini". Jawab Sarah
"Oh ya, apa yang mengganggu fikiran mu"? Tanya Fina dengan ekspresi penasaran.
"Nanti ku jelaskan saat tiba di kelas yah"! Ucap Sarah dengan ekspresi sedikit sedih
"Oke, tapi janji yah"! Tanya Fina
"Iya" Jawab Sarah
Setibanya di sekolah
Mereka segera bergegas ke dalam kelas. Fina pun segera berlari ke bangku nya dan segera meletakkan tas dan segera berlari menghampiri Sarah untuk menagih janji nya tadi. Karena tergesa-gesa kaki Fina tersandung di kursi temannya sendiri, ia tidak kuasa menahan rasa penasaran nya karena Sarah terlihat sangat serius saat mengatakan hal yang membuat hatinya bimbang beberapa hari ini.
"Bagaimana Ra, kamu sudah bisa cerita"? Tasya Fina dengan ekspresi penasaran.
"Ia, jadi begini. Beberapa hari ini aku selalu merasa tidak berguna bagi siapa pun"! Ucap Sarah dengan muka sedih.
"Maksud kamu"? Tanya Fina dengan heran.
"Yah aku merasa kalau aku itu tidak berguna bagi siapa pun" Jawab Sarah.
"Sejak kapan kalimat itu mulai mengganggu mu"?. Tanya Fina lagi
"Sejak aku melihat kakak ku membeli obat untuk ayah ku yang sedang sakit"! Jawab Sarah dengan wajah sedih.
"Lalu"? Tanya Fina yang penasaran.
"Aku merasa kalau aku tidak berguna" Jawab Sarah sambil meneteskan air mata.
Namun, percakapan mereka tiba-tiba terhenti karena bel masuk sudah berbunyi. Fina pun kembali ke bangku nya. Ia meninggal kan Sarah yang sedang mengusap air matanya. Tak lama kemudian ibu guru pun memasuki ruang kelas. Pembelajaran pun di mulai. Sarah segera mengubah ekspresi nya menjadi sedikit ceria dari sebelumnya. Sarah kemudian menatap Fina dengan tatapan sedih dan di balas senyuman oleh Fina yang mengerti apa yang di rasakan oleh Sarah saat itu.
Bel istrahat pun berbunyi
Ibu guru pun beranjak meninggalkan ruang kelas. Seluruh anggota kelas pun satu persatu meninggal kan ruang kelas untuk beristirahat kecuali Fina dan Sarah. Fina pun menghampiri Sarah yang hingga saat itu masih terlihat bersedih dan terlihat sangat gundah. Fina pun duduk di sebelah sarah sambil mengusap bahu Sarah. Sarah pun tiba-tiba menengok ke arah Fina.
"Kamu tidak boleh larut dalam perasaan seperti ini Ra" Ucap Fina
"Aku juga tidak ingin memikirkan hal ini, tetapi hal ini selalu menghantui fikiran ku" Jawab Sarah.
"Kamu tahu tidak, sebenarnya sekarang kamu berada di posisi beranjak dewasa". Jawab Fina sambil senyum kepada Sarah.
"Maksud kamu"? Tanya Sarah dengan wajah heran.
"Aku tahu apa yang kamu rasakan, saat ini kamu berusaha menemukan jati diri kamu"! Ucap Fina sambil memegang tangan Sarah.
"Aku masih belum mengerti". Timbal Sarah dengan ekspresi yang sama.
"Begini Ra, saat kita beranjak dewasa kita akan mulai di sibuk kan oleh pertanyaan, apa guna kita untuk orang lain?. Nah, semakin lama kita terbelenggu dengan pertanyaan itu, maka kita akan semakin merasa penasaran dan akan menjatuhkan mental kita. Nah itulah yang saat ini kamu rasakan dalam proses beranjak dewasa". Ucap Fina mencoba menjelaskan.
"Lalu"? Tanya Fina penasaran.
"Setelah kamu menemukan jawaban dari pertanyaan itu, artinya kamu sudah benar-benar dewasa. Kamu sudah menemukan jati diri kamu. Kamu sudah tahu apa yang baik dan tidak baik untuk kamu. Jadi, sekarang kamu tidak boleh mengalah dari proses ini, kamu harus terus berusaha mencari jati diri kamu. Proses beranjak dewasa memang tidak mudah, tapi aku yakin kamu pasti bisa"! Ucap Fina sambil menyemangati.
"Terima kasih yah Fina, sekarang aku mengerti, aku akan terus mencari jati diri aku, aku akan mengingat pesan-pesan mu"!. Jawab Fina Sambil tersenyum ceria.
"Iya sama-sama" Ucap Fina Sambil memeluk Sarah.
Akhirnya mereka pun saling berpelukan. Kini sarah pun mulai menyadari bahwa ia sudah beranjak dewasa.
Lihat juga : https://youtu.be/cLMWNln3pzw
Posting Komentar untuk "CERITA PENDEK BERANJAK DEWASA / PEMENANG SAYEMBARA CERPEN TINGKAT SMAN10 BULUKUMBA"