Gaya Bahasa / Majas
Gaya bahasa atau biasa disebut dengan istila majas merupakan salah satu unsur intrinsic yang terdapat dalam setiap karya sastra khususnya karya sastra puisi. Gaya bahasa atau majas merupakan bentuk dan jenis bahasa sastra yang dipakai dalam pemakaian diksi sastra yang di mana bahasa atau kata maupun kalimat tersebut merupakan perlambangan dari denotasi diksi puisi yang akan disebutkan.
Gaya bahasa atau majas merupakan bagian hal yang terpenting dalam karya sastra, gaya bahasa atau majas merupakan salah satu kekayaan diksi sastra yang memberi nilai estetis terhadap karya sastra khususnya karya sastra puisi.
Berikut ini merupakan beberapa jenis Gaya bahasa atau Majas yang terdapat dalam karya sastra pada umumnya.
Gaya Bahasa Perbandingan
Majas perbandingan adalah majas yang gaya bahasanya diungkapan dengan cara menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek lainnya, bisa berupa penyamaan, pelebihan, atau penggantian. Maksunya adalah bahwa gaya bahasa perbandingan ini menjadi pembanding dan memiliki makna yang merujuk ke hal yang lainnya.
Beberapa macam Majas perbandingan yang pada umumnya dipakai dalam penciptaan karya sastra puisi yakni sebagai berikut:
- Personifikasi, adalah gaya bahasa atau majas yang membandingkan benda mati seolah-olah seperti halnya benda yang hidup, atau seolah-olah menyerupai tindakan manusia. Contohnya Dedaunan bergoyang dihembus angin.
- Metafora, adalah gaya bahasa yang digunakan sebagai pembanding hal yang satu dengan yang lainnya atau kiasan yang mewakili suatu maksud lain. Contoh : Dia orang yang kepala batu, tak mau peduli dengan temannya.
- Eufemisme, adalah gaya bahasa yang membandingkan hal (kata) yang kasar dengan hal (kata) yang lebih halus.. Contohnya, Karena terjerat kasus korupsi, ia harus dihadapkan di meja hijau.
- Metonimia, adalah gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu untuk merujuk pada
Gaya Bahasa Pertentangan
Majas pertentangan adalah gaya bahasa dalam karya sastra yang menggunakan kata-kata pertentangan (kiasan) yang maksudnya berlawanan dengan arti kata sebenarnya.
Majas pertentangan memiliki beberapa macam-macam gaya bahasa, yaitu:
- Paradoks, merupakan suatu gaya bahasa yang membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi kebalikannya. Contoh majas ini seperti, di tengah pesta aku merasa kesepian.
- Litotes, merupakan suatu ungkapan seperti merendahkan diri meskipun pada kenyataan sebenarnya justru sebaliknya. Contohnya seperti, silakan mampir ke gubuk kami yang sederhana ini. Kata rumah di sini disebut sebagai gubuk.
Gaya Bahasa Sindiran
Majas sindiran adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan dengan tujuan untuk memberikan ejekan atau sindiran bagi seseorang, perilaku, dan suatu kondisi.
Beberapa jenis majas sindiran yaitu:
- Sinisme, adalah gaya bahasa di mana seseorang memberikan sindiran secara langsung kepada orang lain. Contohnya, Kotor sekali kamarmu sampai debu debu bertebaran di mana-mana.
- Sarkasme, adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir orang lain dengan konotasi yang kasar. Contohnya, dasar tidak becus! Kalau tidak bisa kerja, kamu hanya akan jadi sampah masyarakat.
- Ironi, adalah gaya bahasa yang menggunakan kata kiasan dengan makna berlawanan dengan fakta sebenarnya. Contohnya, rapi sekali ruanganmu, sampai aku kesulitan untuk duduk di sini.
Gaya Bahasa Penegasan
Majas ini adalah gaya bahasa untuk menyatakan sesuatu secara tegas guna meningkatkan pemahaman dan kesan kepada pembaca atau pendengar.
Beberapa jenis majas penegasan adalah:
- Repetisi, adalah gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat. Contohnya seperti, pria itu pencopetnya, dia pelakunya, dia yang mengambil dompet saya.
- Pleonasme, merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan makna sama, tapi diulang-ulang terkesan tidak efektif tapi disengaja untuk menegaskan sesuatu. Contohnya, Kita harus maju ke depan agar bisa menjelaskan pada teman sekelas. Kata maju sudah pasti ke depan.
- Tautologi, merupakan gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu. Contoh gaya bahasa ini seperti, sia adalah gadis yang penuh dengan kasih, sayang, dan cinta.
Nama : MEISYA AYU NINGSI
BalasHapusKelas : X.1
Majas adalah salah satu unsur intrinsic yang di dalamnya terdapat karya sastra seperti karya sastra puisi
Nama: Tenriani
BalasHapusKelas:x7
Metafora, adalah gaya bahasa yang diungkapkan sebagai perbandingan hal Yang satu dengan yang lainnya atau kiasan yang mewakili suatu maksud lain.
Sarkasme, adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir orang lain dengan konotasi yang kasar. Contohnya, dasar tidak becus! Kalau tidak bisa kerja, kamu hanya akan jadi sampah masyarakat.
BalasHapusAndira nur amalia putri
BalasHapusX.2
Metafora,adalah gaya bahasa yang digunakan sebagai pembanding hal yang satu dengan yang lainnya atau kiasan yang mewakili suatu maksud lain.
Contohnya: Dia orang yang kepala batu, tak mau peduli dengan temannya
Paradoks, merupakan suatu gaya bahasa yang membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi kebalikannya.
BalasHapusContoh majas ini seperti, ditengah pesta aku merasa kesepian.
Nama: Dini Aminarsyah
BalasHapusKelas: X 7
Tautologi, merupakan gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu. Contoh gaya bahasa ini seperti, sia adalah gadis yang penuh dengan kasih, sayang, dan cinta.
Sinisme , adalah gaya bahasa dimana seseorang memberikan sindiran secara langsung kepada orang lain .
BalasHapusContohnya : Lama lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu
Contoh majas
BalasHapusPERSONIFIKASI
Majas personifikasi membandingkan manusia dan benda mati. Gaya bahasa yang digunakan seolah-olah benda tersebut bersikap selayaknya manusia.
CONTOHNYA:Laut yang biru seakan menatapku dalam keheningan
Nama:A.RIFKA ARIANI ASNA
BalasHapusKls:X.2
Personifikasi, adalah gaya bahasa atau majas yang di bandingkan benda mati seolah olah seperti hanya bende yang hidup,atau seolah olah menyerupai tindakan manusia
Contohnya:ombak saling kejar kejaran ke tepi pantai
Sarkasme adalah jenis majas yang berisi kata-kata pedas untuk menyakiti hati melalui ungkapan berupa sindiran.
BalasHapusContohnya:
- Dasar otak udang, kerja begitu saja enggak becus!
-Memangnya ini rumahmu, seenaknya saja mengotori rumah orang.
-Badanmu pendek sekali, aku sampai tidak bisa melihatmu.
Nama : Nurul Izzah Maiasa
BalasHapusKelas : X.2
Majas Eufemisme:
Majas eufemisme merupakan majas untuk menggantikan kata kurang etis dengan kata sepadan yang lebih halus.
Contoh Majas Eufemisme:
"Penderita difabel tetap bisa mengikuti kegiatan perkuliahan dibantu oleh dosen khusus".
Rafika
BalasHapusX.7
Pleonasme, merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan makna sama, tapi diulang-ulang terkesan tidak efektif tapi disengaja untuk menegaskan sesuatu. Contohnya, Siska naik ke atas genteng tersebut dan Budi turun ke bawah.
NAMA : SAPRIADI
BalasHapusKLS : X.2
Majas personifikasi :
"Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati seperti seolah-olah memiliki sifat manusia. Majas ini membuat benda mati seperti dapat melakukan sesuatu seperti yang dilakukan makhluk hidup. Berikut contoh kalimat majas personifikasi"
Contoh majas personifikasi
"Suara sirine ambulan meraung-raung membangunkan warga yang tengah tertidur"
BalasHapusNama: ! IRFAN MAULANA
Kelas: X 2
Tautologi, merupakan gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu. Contoh gaya bahasa ini seperti, sia adalah gadis yang penuh dengan kasih, sayang, dan cinta.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKelas : 7
BalasHapusSinisme,adalah gaya bahasa di mana seseorang memberikan sindiran secara langsung kepada orang lain
Contohnya:Kamu terlalu naif, tak heran kamu jadi sering dimanfaatkan oleh teman-temanmu
Nama : Mutmainna. N
BalasHapusKelas : X7
Personifikasi, adalah gaya bahasa atau majas yang di bandingkan benda mati seolah olah seperti hanya bende yang hidup,atau seolah olah menyerupai tindakan manusia
Contohnya:ombak saling kejar kejaran ke tepi pantai
Nama Mutmainna Ismar
BalasHapusKelas:X7
Pleonasme, merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan makna sama, tapi diulang-ulang terkesan tidak efektif tapi disengaja untuk menegaskan sesuatu. Contohnya, Siska naik ke atas genteng tersebut dan Budi turun ke bawah.
Majas simile adalah pengungkapan dengan perbandingan ekspeisel yang di nyatakan dengan kata depan 'layaknya', 'bagaikan', 'umpama', 'bak' 'ibarat'
BalasHapusContoh:Dia bersiul bagaikan burung yang berkicau
sinisme, adalah gaya bahasa dimana seseorang memberikan sindiran secara langsung kepada orang lain.
BalasHapuscontohnya : Badanmu wangi seperti sampah, bagaimana caramu membersihkan badanmu saat mandi?
Nama:Nabila
BalasHapusKelas:X.7
Metafora, adalah gaya bahasa yang digunakan sebagai pembanding hal yang satu dengan yang lainnya atau kiasan yang mewakili suatu maksud lain. Contoh : Dia orang yang kepala batu, tak mau peduli dengan temannya.
Metafora, adalah gaya bahasa yang digunakan sebagai pembanding hal yang satu dengan yang lainnya atau kiasan yang mewakili suatu maksud lain. Contoh : Dia orang yang kepala batu, tak mau peduli dengan temannya.
BalasHapusNama: Nurul Hikmah D'ratu
BalasHapusKelas: X. 7
Paradoks, merupakan suatu gaya bahasa yang membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi kebalikannya.
Contoh majas ini seperti, di tengah pesta aku merasa kesepian.
Nama:Nur asyila Febriana
BalasHapusKelas: X 7
Tautologi, merupakan gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu. Contoh gaya bahasa ini seperti, sia adalah gadis yang penuh dengan kasih, sayang, dan cinta.
Sinisme merupakan sindiran yang mengandung ejekan yang sifatnya lebih kecil dari ironi. Sinisme diartikan sebagai suatu sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati.
BalasHapusContohnya: Rambut kamu kasar sekali seperti sapu ijuk
Nama: Silfika
BalasHapusKelas : X.7
Majas adalah salah satu unsur intrinsic yang di dalamnya terdapat karya sastra seperti karya sastra puisi
Nama: Yulindia cahya tamsir
BalasHapusKelas: X7
Repetisi, adalah gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat. Contohnya seperti, pria itu pencopetnya, dia pelakunya, dia yang mengambil dompet saya.